Selasa, 16 Desember 2014

wawasan nusantara dan contohnya

MAKALAH
WAWASAN NUSANTARA
Disusun Oleh :
Richard Kristopel                    201414500439
Muhammad Aldi                     201414500384
Tri Bakti                                  201414500387
Nurul Viah Tsania Rachman   201414500374
Armalia Tri Puja Prihati         201414500372
Siti Fatimah                            201414500372
Gustia Nilam Sari                    201414500369
Fitriyah                                   201414500457
Tuti Avianes                            201414500394
Meiliyana                                201414500426
Rohmah Nurcahya                   201414500376


Fakultas  Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (FIPPS)
Program Study : Pendidikan Ekonomi
Jakarta Selatan
2014/2015





Kata Pengantar


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga  kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Wawasan Nusantara tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Ekonomi.
Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Jakarta, 4 Desember 2014


 Tim Penulis






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
BAB I.................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN............................................................................................................... 3
A.     Latar Belakang........................................................................................................ 3
B.     Rumusan Masalah................................................................................................... 3
C.     Tujuan..................................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 5
Wawasan Nusantara..................................................................................................... 5
a.       Pengertian Wawasan Nusantara............................................................................. 5
b.      Fungsi Wawasan Nusantara................................................................................... 5
c.       Pengertian Wawasan Nusantara sebagai Kesatuan Politik..................................... 6
d.      Pengertian Wawasan Nusantara sebagai Kesatuan Ekonomi................................. 6
e.       Pengertian Wawasan Nusantara sebagai Kesatuan Budaya................................... 7
f.       Tujuan Wawasan Nusantara................................................................................... 7
g.      Contoh Kasus......................................................................................................... 8
BAB III............................................................................................................................. 14
A.    Kesimpulan............................................................................................................ 14
B.     Penutup.................................................................................................................. 14
C.     Saran...................................................................................................................... 14
D.    Daftar Pustaka....................................................................................................... 14





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

            Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti “memandang”, meninjau atau melihat atau cara melihat. Kata wawasan berarti pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi, sedangakan istilah nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara samudra pasifik dan samudra Indonesia serta diantara benua asia dan benua Australia
            Wawasan nusantara sebagai geopolitik dan landasan visional bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan perwujudan ideology pancasila. Wawasan nusantara mengarahkan visi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian dalam berbagai bidang kehidupan nasional seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Wawasan Nusantara
2.      Fungsi Wawasan Nusantara
3.      Pengertian wawasan nusantara sebagai kesatuan politik
4.      Pengertian wawasan nusantara sebagai kesatuan ekonomi
5.      Pengertian wawasan nusantara sebagai kesatuan budaya
6.      Tujuan wawasan nusantara
7.      Contoh kasus wawasan nusantara
8.      Solusi untuk mempertahankan budaya Indonesia
9.      Solusi untuk mengatasi krisis ekonomi di Indonesia




C.     Tujuan
Membekali mahasiswa dalam mengetahui informasi tentang landasan wawasan nusantara , unsure dasar wawasan nusantara dan hakekat wawasan nusantara.

1.      Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara
2.      Untuk mengetahui fungsi wawasan nusantara
3.      Untuk mengetahuipengertian wawasan nusantara sebagai kesatuan politik, ekonomi dan budaya
4.      Untuk mengetahui tujuan wawasan nusantara
5.      Untuk mengetahui contoh permasalahan wawasan nusantara di Indonesia



















A.    Pengertrian Wawasan Nusantara

                  Wawasan nusantara adalah ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara oleh setiap komponen pembentukan bangsa atau golongan. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Dalam pengertian umum, Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Ideologi nasionalnya yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermanfaat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijakannya dalam mencapai tujuan nasional.

B.     Fungsi Wawasan Nusantara

            Fungsi Wawasan Nusantara adalah sebagai motivasi, dorongan, pedoman, serta rambu-rambu dalam menentukan segala tindakan, keputusan, kebijaksanaan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
                       
            Wilayah Nusantara merupakan gugusan dan pulau-pulau besar dan kecil yang membentang di antara garis khatulistiwa merupakan satu negara kepulauan terbesar di dunia. Potensi yang meliputi lebih dari 200 suku bangsa, juga salah satu negara terkaya sumber alam dan budayanya. Dengan memperhatikan pengertian Wawasan Nusantara tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Wawasan Nusantara mengandung empat makna, yaitu sebagai berikut.
·         Wawasan Nusantara meliputi perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
·         Wawasan Nusantara meliputi perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

·         Wawasan Nusantara meliputi perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
·         Wawasan Nusantara meliputi perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
C.     Pengertian Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik

·         Kebulatan wilayah nasional beserta kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa Indonesia.
·         Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku dan berbicara menggunakan berbagai bahasa daerah. Meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
·         Bangsa Indonesia harus merasa satu kesatuan, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam rnencapai cita-cita bangsa.
·         Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa dan Negara yang senantiasa membimbing dan rnengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya.
·         Seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
D.    Pengertian Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
·         Kekayaan wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama. Keperluan hidup sehari-hari seharusnya sudah tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
·         Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggikan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
·         Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat.
E.     Pengertian Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya
·         Masyarakat Indonesia sebagai satu peri kehidupan bangsa merupakan kehidupan yang serasi dengan tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang serta adanya keselarasan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
·         Budaya Indonesia pada hakikamya adalah satu. Corak ragam budaya yang ada harus menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Hal inilah yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya dengan sikap tidak menolak nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan budaya bangsa.
F.      Tujuan Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan ke dalam dan tujuan ke luar.
·         Tujuan ke dalam Wawasan Nusantara: untuk mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
·         Tujuan ke luar Wawasan Nusantara: untuk ikut serta rnewujudkan kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.







G.    Contoh Kasus

Mengenai Budaya Indonesia yang di Akui Oleh Malaysia

                         Negeri jiran Malaysia melakukan tindakan yang membuat gerah bangsa Indonesia. Negara tetangga yang masih serumpun itu melakukan klaim bahwa Tari Pendet yang berasal dari Bali merupakan tarian yang berasal dari Malaysia. Padahal Tari Pendet sudah menjadi tarian upacara keagamaan di Bali selama ratusan tahun dan kini telah menjadi tarian selamat datang khas Bali. Sebelumnya, Malaysia juga telah mengklaim beberapa budaya bangsa Indonesia sebagai hak atas kekayaan intelektual mereka. Sebut saja Batik Solo, Reog Ponorogo, Angklung Sunda serta wayang kulit dari Jawa Tengah. Mengapa hal ini bisa terjadi?

                        Seorang budayawan Malaysia mengatakan bahwa klaim yang dilakukan oleh Malaysia merupakan usaha untuk melindungi khasanah budaya Melayu dari klaim barat. Negara-negara Eropa memang sangat tertarik dengan eksotika budaya Indonesia. Tentu saja pemerintah Indonesia tidak setuju dengan pernyataan itu. Tari pendet misalnya. Jelas tarian tersebut berasal dari Bali. Maka pemerintah wajib melindungi Tari Pendet dari klaim negara manapun. Apa bedanya direbut Malaysia atau negara Eropa?

                         Lepas dari klaim yang dilakukan Malaysia, sebenarnya ada persoalan besar yang harus kita selesaikan yaitu perhatian pemerintah terhadap budaya Indonesia. Jika ada kasus seperti diatas, maka pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata baru kelihatan peduli. Pemerintah berjanji bahwa semua kekayaan budaya Indonesia akan diinventarisasi dan kemudian didaftarkan sebagai hak cipta milik bangsa Indonesia. Dengan adanya pendaftaran ini, maka secara yuridis tidak ada satu negara pun dapat mengklaim budaya tersebut. Dalam kasus dengan Malaysia, Indonesia juga melakukan pendekatan G to G (government to government) untuk membahas penyelesaian dari kasus tersebut. Sampai sejauh ini, usaha pemerintah telah berhasil dan kita patut mengacungkan jempol.


                         Para pelaku seni seperti seniman Reog Ponorogo ataupun wayang mengatakan bahwa pemerintah termasuk lambat dalam mengambil tindakan. Mereka mengatakan bahwa jika tidak ada klaim dari Malaysia, mungkin pemerintah tidak pernah memperhatikan budaya asli Indonesia. Jika dicermati, budaya-budaya asli khas Indonesia memang mulai terpinggirkan. Generasi muda lebih nyaman menjadi generasi MTV, anak mall dan anak gaul. Seni tradisi dianggap kuno, kolot dan terlalu membosankan. Karena itu, menjadi tugas pemerintah unutk menghidupkan kembali gerakan cinta budaya dengan program-program yang lebih nyata, terstruktur, terjadwal dan massif serta konsisten sehingga budaya negeri ini lebih dicintai baik oleh rakyat maupun aparat pemerintah itu sendiri.


               Indonesia dan Malaysia merupakan dua Negara yang letaknya saling berdekatan. Seharusnya,hal ini bisa menjadikan Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan yang sangat baik. Tetapi, yang seperti kita ketahui sekarang ini yang ada justru kebalikannya. Belum lama kita mendengar berita para tenaga kerja Indonesia yang disiksa disana. Sekarang, lagi-lagi Malaysia menyiksa batin seluruh warga Indonesia. Betapa tidak, warga Indonesia sudah cukup sering merasa sakit atas ulah Malaysia. Selain cerita mengenai disiksanya para TKI di Malaysia, sekarang Malaysia kembali membuat masalah dengan mengklaim Tari Pendet yang berasal dari Bali sebagi budaya yang mereka miliki.

ANALISIS:

               Dari contoh kasus diatas dapat kita lihat begitu banyak kebudayaan bangsa Indonesia yang direbut oleh negara Malaysia. Tidak hanya tari pendet, hasil karya batik pun juga diakui oleh negara Malaysia. Negara ini mengklaim bahwa batik adalah kerajinan tangan yang dimiliki oleh negaranya secara turun temurun. Apakah hal ini pantas untuk dibiarkan? tentu saja tidak! kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki begitu banyak kebudayaan baik dari segi tarian, kerajinan tangan, jenis-jenis patung, serta lagu-lagu yang diciptakan oleh para pejuang jangan kita biarkan negara manapun untuk merebutnya. Kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi sudah sepantasnya kita mengambil alih kembali budaya kita yang telah direbut agar dapat kembali menjadi hak cipta negara indonesia.

            Namun, sangat disayangkan kinerja pemerintah dalam mengatasi hal  ini tidak
sepenuhnya berhasil, sesungguhnya peran pemerintah dalam konteks menjaga keanekaragaman kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung, dilain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia karena masih saja negara jiran ini merebut hasil karya budaya bangsa kita. Kurangnya hak paten yang membuat negara manapun dengan mudahnya megambil budaya kita sendiri.

               Tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional.


Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.

                        Oleh karena itu kita sebagai warga negara yang baik khususnya para generasi muda, sepantasnya belajar tentang budaya dalam negeri jangan hanya belajar budaya asing dan melupakan identitas budaya dalam negeri sendiri, ini banyak yang terjadi di penjuru nusantara. Terutama di bidang musik, Mode dan pergaulan. Jangan kaget ketika 10 tahun ke depan apabila tidak adanya regenerasi, budaya yang kita banggakan dan kita anggap sebagai jati diri bangsa hilang dan pudar. Sepatutnya kita sedikit berterima kasih pada malaysia yang sedikit menguji rasa nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia. Kalau memang kita peduli, maka sepatutnyalah kita khususnya pemerintah berupaya melestarikan dan melakukan sosialisasi lebih jauh identitas negara kita ini agar tetap berjaya di mata dunia.

            Krisis Multidimensional Indonesia
            Krisis nilai tukar yang dialami oleh bangsa  Indonesia pada periode Juni 1998,telah membawa akibat yang sungguh  diluar perkiraan siapapun, bahkan tak
pula prediksi para ahli. Krisis tersebut, pada kisah lanjutannya berkembang
dan meluas mencapai krisis multidimensional; ekonomi, politik, sosial,
budaya dan kemudian: identitas bangsa.

            Kemudian krisis ekonomi yang ditandai kesulitan memperoleh bahan
pokok dan kesempatan kerja (sebagai akibat banyaknya perusahaan yang harus
gulung tikar dikarenakan krisis hutang akibat depresiasi rupiah yang amat tajam
dan mendadak), yang kemudian menjadi pemicu timbulnya gerakan mahasiswa yang
muncul bagaikan ribuan semut . Gerakan mahasiswa itu, kemudian mampu untuk
menciptakan kesadaran kolektif komponen bangsa yang lain, untuk menyadari
bahwa upaya mengatasi krisis ekonomi, haruslah diawali dengan reformasi di dalam
bidang politik.

            Reformasi politik, yang semula diarahkan pada pembersihan pemerintahan dari
korupsi, kolusi dan nepotisme yang kemudian diakronimkan menjadi “KKN”,
ternyata tidak mendapat sambutan yang positif dari pemerintahan Presiden Soeharto
yang ketika itu berkuasa. Akibatnya, kekecewaan timbul sebab ketidak-responsif-an
pemerintah, malah membawa tuntutan yang sifatnya lebih mendesak; yakni
perlunya pergantian  pimpinan pemerintahan dari Presiden Soeharto.
Gerakan mahasiswa, yang menggulirkan tuntutan pergantian pimpinan nasional
itu, akhirnya mampu untuk memaksa Soeharto untuk mengundurkan diri, pada
tanggal 21 Mei 1998. Ketika itu, ratusan ribu mahasiswa menduduki Gedung
MPR/DPR untuk menyatakan tuntutannya.

            Ternyata, pergantian pimpinan nasional tersebut, melahirkan suasana politik
yang hiruk pikuk. Tiba-tiba, semua orang ingin bicara dan didengar suaranya.
Termasuk dari mereka yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia rejim
masa lalu. Akibatnya banyak “bunglon politik” yang ikut bermain dalam kancah
politik Indonesia. Bermacam isu pula menjadi sasaran untuk dihembuskan pada
masyarakat. Diantara sekian banyak isu itu adalah tuntutan desentralisasi
kekuasaan dan pembagian keuangan yang lebih adil antara pemerintah pusat dan
daerah. Dengan berbagai cara tuntutan itu dimunculkan. Dalam kasus terakhir
di Aceh, bahkan sampai menggelar “SU MPR” (Sidang Umum Masyarakat Pejuang
Referendum) Aceh, sebagai media pengungkapan tuntutan masyarakat Aceh.
Khusus untuk hal itu, beragam ide yang ditawarkan sebagai solusi pun muncul,
dari sekadar menuntut pembagian keuangan yang lebih adil, tuntutan otonomi
yang lebih luas, tuntutan federalisasi, sampai ke tuntutan kemerdekaan.

H.    Solusi Untuk Mempertahankan Budaya Indonesia
1.      Indonesia harus memperbanyak melestarikan budayanya dan lebih mencintai budaya sendiri sebelum budayanya diambil alih oleh Negara lain.
2.      Memperkuat Hak Cipta mengenai Budaya Indonesia, sehingga Negara luar Tidak dengan mudah mengakui kebudayaan Indonesia sebagai kebudayaan mereka
3.      Masyarakat Indonesia harus lebih berkarya lagi mengembangkan karyanya sehingga generasi penerus kelak bisa lebih mencintai dan tertarik lagi
4.      Rasa cinta yang tumbuh dalam masyarakat terhadap bangsa Indonesia yang dilihat dari perkembangan budaya Indonesia
5.      Berpusat kepada budaya sendiri,dll.



I.       Solusi Untuk Megatasi Krisis Ekonomi di Indonesia
1.      Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa optimisne dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjaga kepercayaan masyarakat.
2.      Pertumbuihan ekonomi sebesar 6% harus terus di pertahankan antara lain dengan terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestic.
3.      Optimalisasi APBN 2012 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan “social safety net” dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu : infrastuktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik , serta pangan dan BBM.
4.      Ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sector ril dapat bergerak. Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan Negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga











BAB III
PENUTUP
a.       Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan secara umum Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantasa / nasional , dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
            Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan Individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan individu , kelompok golongan , suku bangsa atau daerah tetap di hargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.

b.      Saran

                   i.      Diharapkan setelah membaca makalah ini pengetahuan mahasiswa/I lebih banyak
                 ii.      Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membawa manfaat dengan baik sehingga makalah ini dapat menjadi ilmu tambahan untuk para pelajar maupun masyarakat umum
               iii.      Diharapkan setelah membaca Makalah ini, bisa m=berbagi ilmu pengetahuan dengan yang lain
               iv.      Diharapkan agar para pembaca bisa mengapresiasikan apa yang tertera di dalam makalah ini sehingga manfaat yang di dapat bisa lebih banyak lagi

c.       Daftar Pustaka

sumber:
Sumarsono [et.al].Pendidikan Kewarganegaraan.2005.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
http://amir-blogs.blogspot.com/2012/04/contoh-kasus-wawasan-indonesia.html
posted by fariz sungkar at 9:08 AM http://img2.blogblog.com/img/icon18_email.gif
Abdulkarim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang Demokratis. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.