Rabu, 15 Juni 2016

Gaya Belajar


GAYA BELAJAR
Keberhasilan proses belajar ditentukan oleh kemampuan dan strategi pembelajaran oleh guru sebagai penyampai pesan pengetahuan serta kemampuan dan gaya belajar siswa sebagai penerima pesan pengetahuan pengetahuan. Gaya belajar seseorang adalah cara yang paling mudah sebuah informasi masuk kedalam otak orang tersebut. Artinya apabila kita mengetahui kecenderungan kecerdasan seseorang dari multiple intelligences-nya, maka kita akan mengetahui gaya belajar orang tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Howard Gardner, ternyata gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki oleh orang tersebut, oleh karena itu, seharusnya setiap guru memiliki data tentang gaya belajar siswanya masing-masing, kemudian, setiap guru harus menyesuaikan gayanya dalam mengajar. Setiap guru akan masuk ke dunia siswa sehingga siswa merasa nyaman dan tidak berhadapan dengan resiko kegagalan dalam proses belajar.
A.    Macam-macam Gaya Belajar

1.      Gaya Belajar Visual
http://mommiesdaily.com/wp-content/uploads/2012/07/gaya-belajar-1-600x401.jpg
Kunjungan langsung ke Museum Mandiri dan Museum Kota Tua
Dalam hal ini yang memegang peranan penting yaitu mata/penglihatan (visual), guru sebaiknya lebih menitik beratkan pada peragaan/media, ajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Karakteristik gaya belajar siswa yang termasuk Visual :
·      Bicara agak cepat
·      Mementingkan penampilan dalam berpakaian/Persentasi
·      Tidak mudah terganggu oleh keributan
·      Mengingat yang dilihat daripada yang didengar
·      Lebih suka membaca daripada dibacakan
·      Pembaca cepat yang tekun
·      Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandak memilih kata-kata
·      Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
·      Lebih suka musik daripada seni
·      Dan mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis
·      Seringkali meminta bantuan orang lain untuk mengulanginya.
Beberapa strategi untuk mempermudah proses belajar siswa visual : Gunakan materi Visual
-          Gambar-gambar
-          Diagram dan peta
-          Gunakan warna-warna untuk menghilite hal-hal penting
-          Ajak anak-anak untuk membaca buku berilustrasi
-          Gunakan multi-media
-          Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya kedalam gambar

2.      Gaya Belajar Auditor
Gaya belajar ini, siswa mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya) untuk itu maka guru sebaiknya memperhatikan siswa hingga ke alat pendengarannya.
Karakteristik gaya belajar siswa yang termasuk Auditori :
·      Saat bekerja suka berbicara kepada diri sendiri
·      Penampilan rapi
·      Mudah terganggu oleh keributan
·      Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
·      Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
·      Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca
·      Biasanya ia pembicara yang fasih
·      Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya
·      Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
·      Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual
·      Berbicara dalam irama yang terpola dan dapat mengulangi kembali dan menirukan nada
·      Berirama dan warna suara.
Beberapa strategi untuk mempermudah proses belajar siswa Auditori :
-          Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun didalam keluarga
-          Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras
-          Gunakan musik untuk mengajarkan anak
-          Diskusikan ide dengan anak secara verbal
-          Biarkan anak merekam materi pelajarannya kedalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur

3.      Gaya Belajar Kinestik

Gaya belajar kinestik yaiitu gaya belajar melalui bergerak, menyentuh dan melakukan (menyukai praktek secara langsung). Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktivitas dan eksplorasi sangatlah kuat.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestik, antara lain :
·      Berbicara perlahan
·      Penampilan rapi
·      Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
·      Belajar melalui memanipulasi dan praktik
·      Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
·      Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
·      Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
·      Menyukai buku-buku dan mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
·      Menyukai permainan yang menyibukkan
·      Tidak dapat  mengingat geografi kecuali jika memang mereka pernah berada di tempat itu
·      Menyentuh orang untuk mendapat perhatian mereka
·      Dan menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
Beberapa strategi untuk mempermudah proses belajar siswa Kinestetik :
-          Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam
-          Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya
-          Izinkan anak untuk mengunyah permen karet saat belajar
-          Gunakan warna terang untuk mengingat hal-hal penting dalam bacaan
-          Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Jadi, ukuran keberhasilan paling penting adalah jika anak bisa menangkap informasi yang kita sampaikan dan menikmati aktifitas belajarnya. Hal ini juga bisa kita lakukan dengan melatih dan memberikan tes terhadap anak usai melakukan 3 Gaya belajar tersebut. Dan menentukan siswa mana yang termasuk kedalam macam-macam gaya belajar tersebut.
Dalam buku orientasi baru dalam psikologi pembelajaran oleh Hamzah B. Uno (2008), menyatakan terdapat tujuh gaya belajar yang efektif, diantaranya adalah sebagai berikut :


 













Faktor-faktor intern yang mempengaruhi gaya belajar siswa
Ø  Faktor Intern
a)   Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah mencakup dua  bagian yaitu kesehatan dan cacat tubuh. Faktor kesehatan berpengaruh pada kegiatan belajar. Proses belajar akan  terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk bila  badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan pada alat indera serta tubuh. Sedangkan cacat tubuh adalah  sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat itu bisa berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, lumpuhdan lain-lain. Keadaan cacat tubuh  demikian juga mempengaruhi kegiatan belajar seseorang.
b)   Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c)   Faktor kelelahan
Kelelahan pada manusia walaupun susah dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan menurunya daya tahan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kurangnya minat belajar, kelesuan dan kebosanan untuk belajar, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Faktor kelelahan dalam diri seseorang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu cara atau gaya belajar yang berbeda.

Ø  Faktor-faktor ekstern
a)   Faktor keluarga
Seseorang yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tu a mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b)   Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang akan mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa antara lain metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin atau tata tertib sekolah, suasana belajar, standar pelajaran, keadaan gedung, letak sekolah, dan lainnya. Faktor guru misalnya, kepribadian guru, kemampuan guru memfasilitasi siswa dan hubungan antara guru dengan siswa turut mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa.
c)   Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga mempengaruhi terhadap gaya belajar siswa. Faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa  meliputi  kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.


Menurut saya :
Ada baiknya jika belajar dibuat menyenangkan agar tidak jenuh dan sesuai dengan tingkatan SD-SMP-SMA dengan gaya belajar yang digunakan disesuaikan dengan mata pelajaran masing-masing, dan tetap mencontohkan sesuai dengan umur mereka.
Contoh :
-          Murid SD biasa diminta untuk menghafalkan perkalian 1 – 100 yang saat ini masih di terapkan, guru bisa meminta mereka untuk menghafalnya dalam bentuk lagu anak-anak sesuai dengan umur mereka dan tidak diperkenankan menggunakan lagu dewasa.
-          Pada saat olahraga, guru tidak hanya mengajarkan mengenai bagai mana cara bermain voli, bola tendang, lempar lebing, namun bisa diselingi dengan bermain tebak-tebakan yang bisa diingat oleh siswa/i. Contohnya : berapa luas lapangan bola, berapa berat lembing untuk wanita, dll.
-          Pada saat mata pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan) guru bisa mengajarkan dan bermain tebak lagu, tidak hanya teori, bermain mainan tradisional untuk memperkenalkan pada siswa/i karena saat ini permainan tradisional sudah tidak lagi dimainkan khususnya di zaman modern ini. Padahal, dari permainan-permainan tersebut siswa/i dapat memperoleh pemikiran yang kreatif dan dapat kerjasama sesama teman. Tidak hanya duduk diam di depan komputer yang saat ini sering dilakukan oleh siswa/i saat diluar jam sekolah.
Keluarga juga berperan penting dalam belajar siswa/i  agar dapat mengetahui sejauh mana perkembangan anak, tidak hanya menuntut anak untuk mendapat nilai tinggi, namun tidak memberikan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan siswa/i dengan alasan sibuk kerja.
Selain itu masyarakat setempat di masing-masih daerah atau kecamatan seharusnya menyediakan tempat khusus bermain untuk anak-anak dengan diawasi oleh orang dewasa dan ia juga sebagai pemberi praktik cara bermain tradisional bagi anak-anak, untuk memperbaiki generasi muda saat ini yang semakin terpengaruh oleh budaya luar.


Sumber :
Lestari S, Sudi,dkk(2015). Strategi Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Unindra Press
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/04/gaya-belajar-siswa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar